slider

Navigation

DAERAH PENANGKAPAN IKAN (FISHING GROUND)

DAERAH PENANGKAPAN IKAN (Fishing Ground)
I. DAERAH PENANGKAPAN IKAN (Fishing Ground)
adalah merupakan daerah atau area dimana populasi organisme dapatw dimanfaatkan sebagai penghasil perikanan, yang bahkan apabila memungkinkan diburu oleh fishing master yang bekerja di kapal-kapal penangkap ikan dengan menggunakan peralatan penangkapan ikan yang dimilikinya

Fishing ground dipengaruhi oleh kondisi lingkungan, antara lain :w temperatur air, salinitas, pH, kecerahan, gerakan air, kedalaman perairan, topografi dasar perairan, bentuk bangunan dasar perairan (bottom properties), kandungan Oksigen terlarut dan makanan
Fishing ground dapat ditandai dengan :w1. Distribusi massa air, sebagai akibat adanya daerah pertemuan arus laut Distribusi massa air ini akan membawa dan menyebarkan organisme hidup.

2. Fluktuasi keadaan lingkungan, dapat mempengaruhi beberapa hal :
distribusi, migrasi, pertumbuhan dan reproduksi organisme air termasuk ikan Hewan (ikan) suka mendiami suatu lingkungan untuk :w
1.     tinggal secara permanen
2.    hanya lewat saja
3.    tinggal untuk jangka pendek sebelum meneruskan untuk berjalan lagi Sewaktu hewan (ikan) berada diam di suatu tempat, maka memudahkan mereka untuk ditangkap dengan menggunakan alat penangkapw Sejak saat itu daerah tersebut disebut daerah penangkapan ikan (fishing ground)w
4.    Fishing ground yang baik, apabila mempunyai :w
*        Karakteristik dari ikan yang menghuninya (seperti sub populasi, umur, ukuran, jangka waktu/lama kehidupan dan tingkat pertumbuhan)
*        Jumlah individu ikan (ukuran sub populasi, jumlah ikan yang datang ke fishing ground, jumlah gerombolan ikan dan tingkat kepadatan individu setiap gerombolan)
*        Karakteristik fishing ground (seperti letak/posisi, wilayah dan kedalaman air)
*        Waktu (seperti musim, lamanya tinggal)

Keadaan yang disukai oleh ikan dan hewan laut lainnya :w
1.     Daerah dengan keadaan faktor fisik optimum (mudah beradaptasi) dengan fluktuasi yang kecil
2.    Daerah up welling dari perairan yang dalam dan kaya nutrien yang bergerak ke atas ke daerah euphotic yang banyak phytoplanktonnya
3.    Daerah pertemuan dan puncak up welling yang merupakan kombiasi thermoclin pada perairan yang dangkal
4.    Daerah pertemuan 2 massa air yang berbeda, khusus bagi ikan bermigrasi (kuroshio dan oyashio)
5.    Daerah yang dekat dengan bangunan dasar laut (terumbu karang, topografi yang menghasilkan campuran lapisan air atas dan bawahnya serta organisme yang dibawanya merupakan makanan ikan)
6.    Daerah yang mempunyai ciri spesifik bagi ikan untuk menempel telurnya (rumput laut, bangunan bangunan atau kapal karam)

Klasifikasi fishing ground berdasarkan struktur oseanografi
1.     Daerah pertemuan 2 arus. Terbentuk karena pertemuan 2 arus sebagai akibat perbedaan massa air (arus kuroshio dan oyashio)
2.    Daerah yang terbentuk karena mempunyai temperatur optimum.
1.     Terbentuk karena adanya pertemuan massa air yang berbeda temperatur, sehingga menjadikan temperatur optimum
2.    Daerah yang terbentuk karena percampuran air yang mengarah ke atas.
3.    Terbentuk karena pertemuan arus panas dan arus dingin yang berbenturan, mengakibatkan arah arus ke atas atau ke bawah dan kemudian menyebar membentuk formasi eddy.
4.    Gerakan massa air ke atas tersebut disebut surface divergence dan gerakan sebaliknya disebut surface convergence

Fishing ground dunia dengan produktivitas tinggi
a.    Tohuku dan Hokkaido Jepang (pertemuan kuroshio dengan oyashio)
b.    Pantai Australia dan New Zealand (pertemuan East Australian Current dengan West Wind Counter Current)
c.    Afrika selatan (pertemuan Agulhas Current dengan West Wind Counter Current)
d.    Patagonia, yaitu di sebelah barat daya laut Atlantik (pertemuan Brazil Current dengan Falkland Current)
e.    Sebelah barat laut Atlantik (pertemuan Frontal Current)
f.    Sebelah timur laut Atlantik (pertemuan Frontal Current dengan Artic Current)
g.    Daerah yang terbentuk karena adanya arus up welling Sebagai akibat dari up welling yang kuat dari perairan laut dalam menuju permukaan Sebab-sebab terjadinya up welling:
a)    Bila angin bertiup ke arah lepas pantai (off shore wind) sangat kencang dan air di permukaan terbawa, sehingga lapisan permukaan menjadi turun. Maka terjadilah up welling dari laut dalam dekat pantai
b)   Ada arus bawah ari yang menghantam tebing atau terumbu karang akan naik menjadi up welling
c)    Akibat adanya pertemuan 2 arus lalu naik ke permukaan dengan arah yang berlawanan
d)   Adanya arus bawah yang melewati sisi bawah pulau atau batu karang besar, kemudian arus naik ke atas
e)   Akibat arus dengan formasi eddy (divergence dan convergence)


II. KARAKTERISTIK DAERAH UP WELLING
a.Daerah perairan laut dalam yang kaya akan nutrien akan dibawa ke permukaan, bercampur dengan phytoplankton dan menghasilkan konsentrasi makanan
b.    Daerah divergence dengan up welling yang kuat, dengan temperatur rendah dan kaya nutrien bergerak ke permukaan menjadikan daerah sekitarnya menjadi lebih dingin dengan tingkat kecerahan semakin berkurang
c.Daerah puncak up welling. Lapisan thermoklin terangkat mendekati permukaan, dimana temperatur sangat cocok bagi ikan dan berkumpul pada area yang terbatas
d.    Beberapa daerah up welling di dunia
e.    Di samudra Pasifik, fishing ikan teri di Peru, Sardin di California, Madidihang di Costa Rica:
»         Di samudra Atlantik, fishing ground Sardin dan ikan-ikan dasar
»         Di samudra Hindia, sepanjang pantai Somalia dan pantai Cochin India


5. Daerah yang terbentuk karena Topografi Dasar atau bentuk Garis Pantai
*     Biasanya berpengaruh terhadap kecepatan arus bawah
*     Pada formasi Eddy, massa air panas dan dingin bertemu dan terjadi up welling, maka akibatnya arus dingin dengan densitas tinggi berbelok arah menuju permukaan (surface divergence). Daerah ini merupakan fishing ground yang baik.
*     Faktor topografi dasar yang ada di selat, mengakibatkan arus yang melaluinya akan berputar dan mencampur lapisan permukaan dengan lapisan di bawahnya. Kondisi ini akan meningkatkan produktivitas biologi sehingga akan menarik ikan bonito dan ikan terbang


6. Daerah yang terbentuk adanya faktor kemiringan benua (continental shelf)
*        Separo dari sumber biologis terdapat di daerah continental shelf, sehingga banyak ikan yang menyukai tempat ini
*        Banyk sungai yang membawa nutrien dalam jmlh besar yang masuk kedaerah ini.
*        Gelombang dan arus dapat mempengaruhi suhu perairan lapisan bawah dan permukaan
*        Daerah ini kaya nutrien dari permukaan sampai dasar perairan
*        Penetrasi cahaya matahari melimpah dan jumlah organic matternya besar, sehingga menghasilkan phytoplankton dan zooplankton
*        Daerah continental shelf merupakan tempat yang ideal bagi ikan-ikan muda untuk tumbuh.
*        Di daerah ini proses rantai makanan berlangsung lebih cepat, sehingga produktivitas biologinya tinggi.
*        Daerah ini dangkal dan merupakan fishing ground yang baik dengan alat tangkap yang di seret (drag net)
*        Merupakan daerah yang berhubungan langsung dengan laut terbuka
*        Contoh fishing ground daerah continental shelf di dunia:
1.     Di samudra Pasifik di sekitar Alaska di laut Bering merupakan fishing ground ikan Cod dan kepiting (crab)
2.    Di samudra Atlantik, dilaut utara dan laut Barents merupakan fishing ground ikan Turbot, Sole, Cod dan Sardin Di pantai barat Afrika merupakan fishing ground Sea Bream dan Octopus Di Newfoundland, fishing ground ikan cod dan Sardin

7. Daerah yang terbentuk karena adanya Terumbu Karang
*        Daerah terumbu karang dapat menyebabkan up welling melalui arus bawah, sehingga dapat menambah produktivitas biologi dan gerombolan ikan akan banyak menetap di daerah ini
*        Terumbu karang merupakan tempat tinggal bagi organisme karang yang sangat disukai oleh kebanyakan ikan
*        Daerah terumbu karang asli atau buatan sangat baik untuk fishing ground
*        Contoh daerah karang yang produktif di dunia : Newfoundland di Canada dan Georgia di laut utara

*        Klasifikasi fishing ground berdasarkan Karakteristik
*        Laut mempunyai kedalaman rata-rata 3.800 m, tetapi yang merupakan fishing ground mempunyai kedalaman maksimum 200 m Fishing Ground menurut daerah operasinya


1. Littoral Zone Fishing Ground
*        Fishing ground berdasarkan pasang surutü
*        Di Jepang kisaran pasang surut 1 – 3 mü
*        Di pantai yang menghadap samudra Pasifik kisarannya 0,2 – 0,4 mü
*        Di laut Ariake kisarannya mencapai 5 m, di daerah yang pasang surutnyaü tinggi merupakan fishing ground anak-anak ikan dan jenis ikan karang
*        Di daerah pasang surut teluk, merupakan fishing ground kerang-kerangan dan tiram, dan baik untuk budidaya rumput lautü


2. Coastal Fishing Ground
Merupakan fishing ground one day fishingü
Kebanyakan lokasi berada di daerah continental shelf denganü produktivitas yang tinggi (termasuk terumbu karang dan karang buatan) Contoh :ü
Fishing ground Bonito dengan menggunakan poleü & line, long line lepas pantai

3. High Sea Fishing Ground
Untuk mencapai fishing ground ini diperlukan waktu 10 hari pelayaran dari tempat pendaratan

4. Inland Waters Fishing Ground Merupakan fishing ground di danau, sungai , estuarin dsb


Klasifikasi Fishing Ground menurut Alat dan Metode Penangkapan
1. Fixed Trap Net Fishing Ground
Fishing ground pantai dengan kedalaman beberapa meter sampai maksimal 80 m Fixed net ditempatkan di daerah ruaya ikan dan ikan akan terjebak di jarring

2. Lift Net Fishing Ground
Fishing ground dangkal dengan arus lemah Ikan dapat ditarik ke jaring karena faktor umpan atau cahaya

3. Purse Seine Fishing Ground
Fishing ground ini mengharapkan ikan dapat terkonsentrasi dan bergerombol dekat dengan permukaan dengan gerakannya lamban dengan bantuan rumpon

Fishing ground ini dengan arus kecil serta tidak ditemukan terumbu karang atau tonggak-tonggak di bawahnya


IITrawl Net Fishing Ground  
Fishing ground ini bervariasi tergantung dari kedalaman dan spesies target.v
Surface Trawl untuk menangkap ikan pelagicv
Mid Water Trawl untuk menangkap ikan di pertengahan sampai mendekati dasar perairanv
Bottom Trawl untuk menangkap ikan demersalv
Fishing ground Bottom Trawl harus bebas dari terumbu karang dan tonggak-tonggakv


5. Gill Net Fishing Ground
*        Fishing ground ini tergantung dari tipe jaring dan kedalaman perairanv
*        Surface gill net untuk menangkap ikan pelagicv
*        Drift gill net untuk menangkap ikan pelagicv
*        Bottom gill net untuk menangkap ikan demersalv
*        Surounding / Encircling gill net untuk menangkap ikan pelagicv
*        Gill net dioperasikan pada perairan dengan arus yang tidak kuatv
*        Ikan akan terjebak, yaitu terjerat atau terpuntalv
*        Sangat efisien bila dioperasikan pada malam hariv


6. Angling Fishing Ground
 Jenisnya sangat bervariasi tergantung dari sasaran penangkapanv

 Fishing ground dekat terumbu karang, kedalaman cukup, arus tidak kuatv


Klasifikasi fishing ground menurut ikan target:
1. Sardin fishing ground
Terdapat di perairan campuran antara massa air panas dan dinginv

 Juga terdapat pada perairan dengan massa air berpusar kuatv
 Contoh di Jepang pada lokasi 20 mil dari tepi pantaiv

2. Mackerel fishing ground
*        Terdapat di perairan dekat pantai (in shore) dengan massa air berpusarv
*        Pada perairan lepas pantai (off shore) dengan arus yang panasv  Ikan ini berenang tergantung pada penyebaran temperatur air secara vertikalv
*        Terdapat hubungan antara penyebaran temperatur air optimum secara vertikal dengan bentuk formasi fishing ground mackerelv

3. Bonito (tongkol) fishing ground  Menyukai perairan pertemuan antara arus panas dengan dekat terumbu karangv

4. Saury fishing ground
 Terdapat pada perairan pertemuan arus oyashiov

Klasifikasi fishing ground menurut habitat:
1. Demersal fishing ground
 Fishing ground bagi ikan yang hidupnya dekat dengan dasar perairanv

 Hanya efektif pada kedalaman ± 1.000 m
 Keanekaragaman dan jumlah yang tinggi terdapat pada perairan continental shelfv
Sangat baik pada perairan dangkal di musim panas, ketika temperatur air naikv
Pada musim dingin, terutama di perairan laut dalam, ketika temperaturv air relatif masih panas dan temperatur permukaan sudah mulai turun.

 Fishing ground yang baik juga ditemukan pada dekat terumbu karangv
Juga terdapat pada dasar perairan yang berpasir atau berlumpur

2. Pelagic fishing ground
Merupakan fishing ground bagi ikan yang hidup di permukaan dan berenang bebasv
Fishing ground banyak terdapat mulai dari dekat dengan pantai hingga ke lautan lepas
Alat tangkapnyapun juga banyak berbeda antara masing-masing jenis ikanv

3. Shallow fishing ground
Khusus untuk ikan bonito dan parrot fish, yang hidupnya di perairan dangkal.

Klasifikasi fishing ground menurut kedalaman perairan
1. Shallow seas fishing ground

 Fishing ground di perairan continental shelf sampai kedalaman 200 m.
2. Deep sea fishing ground  Fishing ground untuk ikan yang hidup pada perairan kedalaman 200 m ke atas..

 Biasanya jenis cod dan crabv
Penandaan alat tangkap ikan

Ada dua macam penandaan alat tangkap :
1. Penandaan sedang beroperasi
Agar mudah dikenali bahwa alat tangkap tersebut sedang beroperasi,v sehingga dapat dihindari dari sengketa, antara lain tertabrak kapal atau tersangkut dengan alat lain

 Pemasangan tanda harus mudah dilihat dan dikenali.

 Tanda-tanda tersebut meliputi :
a. Berupa bendera berwarna merah, ukuran bebas (mudah dilihat). Biasanya dipasang pada Gill Net, Rawai, Sero dan jermal

b. Berupa lampu. Biasanya dipasang pada alat yang menetap dan beroperasi pada malam hari (Bagan tancap)
a.      Berupa anyaman daun kelapa. Berupa rumpon dangkal. Rumpon dalam sebaiknya dibuat permanenan dapat dilihat pada malam dan siang hari Berupa pelampung.
b.      Digunakan pada long line berupa radio buoy.
c.       Gill net yang berukuran panjang juga dipasang radio buoy dan lampu. Berupa pelampung dan bola hitam


Share
Banner

Rustadi

Hidup adalah Pengabdian. Pengabdian dengan kerja Keras Kerja Cerdas dan Kerja Ikhlas

Post A Comment:

1 comments: