Deteksi dan penentuan daerah
penangkapan ikan
Kenyataan
bahwa penentuan daerah penangkapan ikan dan deteksi ruaya ikan yang tepat dan
cepat adalah merupakan kunci keberhasilan operasi penangkapan ikan. Sudah sejak berabad-abad para nelayan
menggunakan mata dan tanda-tanda lain di perairan dan sekitarnya untuk
menentukan lokasi penangkapan ikan.
Antara lain adanya kelompok burung laut yang menyambar ke permukaan
laut, adanya gelembung-gelembung udara di perairan, adanya jazad renik yang
mengeluarkan cahaya alami dan lain-lain.
Pengetahuan
nelayan secara turun-temurun dalam menentukan lokasi dan musim penangkapan ikan
masih tetap digunakan; juga faktor oseanografis lainnya, seperti : arus, curah hujan, kondisi awan dan angin,
warna perairan, suhu air dan lain-lainnya adalah merupakan alat deteksi alami
dari para nelayan.
Secara
moderen, maka sekarang telah banyak digunakan penggunaan gema (echo-sounder),
sonar, net zonde, radio plotter, dsb dalam operasi penangkapan ikan. Perkembangan teknologi elektronika dewasa ini
mengakibatkan adanya revolusi dalam bidang akustik perairan. Peralatan sonar yang sebelumnya digunakan
untuk mendeteksi kapal selam, dikembangkan supaya dapat mendeteksi ikan
sehingga berdampak positif pada penentuan daerah penangkapan ikan. Diciptakannya komputer dan peralatan sonar
untuk mendeteksi ikan di perairan memudahkan para ahli perikanan dapat
memetakan lokasi-lokasi terdapatnya ikan di daerah penangkapan.
Kaitan
tingkah laku ikan dalam masa pemijahan, jenis dan umur ikan, ruaya musiman dan
lain-lain merupakan sumber informasi yang penting secara biologis bagi para
nelayan untuk menentukan daerah penangkapan ikan.
Post A Comment:
0 comments: