Selamat sore Sahabat luhkan Nusantara apa kabar ????
Semoga kalian semua dalam keadaan sehat baik dan tetap
semangat dalam usaha mensehaterakan masyarakat kita umumnya di Indonesia ini.
Sahabat Luhkan yg saya cintai ….
Pada kesempatan yg baik ini saya ingin berbagi
pengetahuan yg tentu saja sangat bermanfaat bagi kita semua, karena walau
sedikit yg kita sampaikan sudah jelas bermanfaat.
Baiklah sahabat Nusanta yg saya cintai, saya rasa kita
sedah biasa dang k asing lagi soal Ikan Lele. Didalam kesempatan ini bukannya
saya mengajari namun berbagi saja dan saya sendiri mendapatkannya dari berbagi
sumber sehinggga dari beberapa sumber yg saya dapat kurasa tidaklah ada
salahnya jika kita mau berbagi. Untuk kesmpatan ini saya akan mengenalkan tentang
6 jenis ikan lele yg ada di Indonesia, yaitu dibawah
ini
Siapa yang tidak kenal lele? Ikan berkumis ini merupakan
salah satu komoditas ikan air tawar yang diminati di Indonesia. Ada beragam
jenis lele (Clarias sp.) yang
tersebar di dunia, terutama di Asia dan Afrika, tapi hanya segelintir saja yang
dapat dibudidayakan untuk konsumsi, yaitu yang pertumbuhannya cepat dan tahan
penyakit. Setidaknya ada 6 jenis lele yang banyak dibudidayakan di Indonesia,
yaitu:
1.Lele lokal
Lele spesies Clarias
batrachus ini adalah lele asli perairan Indonesia. Dikenal dari
tahun 1975, lele lokal masih banyak penggemarnya karena dagingnya gurih dan
tidak banyak lemak. Kelemahannya, pertumbuhannya lambat sehingga FCR-nya pun
tinggi. Untuk mencapai 500 gram, lele lokal butuh waktu hingga 1 tahun.
Fakta unik: Untuk mencapai
berat 500 gram, lele lokal butuh waktu 1 tahun, sedangkan lele dumbo dan lele
lainnya hanya butuh waktu 2-3 bulan.
2. Lele dumbo
Lele dumbo diperkenalkan di Indonesia dari Taiwan pada
tahun 1985. Ikan persilangan antara Clarias
gariepinus dan Clarias
fuscus ini memiliki keunggulan yang disukai pembudidaya, di
antaranya dapat dipijahkan sepanjang tahun, fekunditas telur yang besar, tahan
penyakit, pertumbuhan cepat, dan efisiensi pakannya tinggi. Lele dumbo memiliki
ukuran tubuh yang lebih besar dari lele lokal. Tapi dari segi rasa, beberapa
menganggap daging lele dumbo yang teksturnya lembek masih kalah dengan lele
lokal.
Lele dumbo
Fakta unik: Jika lele dumbo
terkejut atau stres, maka akan muncul bercak-bercak hitam dan putih di seluruh
tubuhnya. Bercak akan hilang ketika kondisi kolam normal kembali.
3. Lele sangkuriang
Lele sangkuriang adalah jenis lele hasil perbaikan
genetik lele dumbo yang dilakukan oleh Balai Besar Pengembangan Budidaya Air
Tawar (BBPBAT) Sukabumi. Perbaikan ini diawali penurunan kualitas indukan lele
dumbo akibat inbreeding,
alias perkawinan dengan kerabatnya sendiri. Perkawinan silang balik (crossback) pun dilakukan dengan cara
mengawinkan induk lele dumbo betina generasi kedua (F2) dengan induk jantan
generasi keenam (F6), yakni sediaan induk yang ada di BBPBAT Sukabumi.
Lele sangkuriang
Lele hasil persilangan ini ternyata memiliki sifat lebih
unggul dari lele dumbo, seperti fekunditas telur lebih banyak dan FCR lebih
rendah. Perbedaan pertumbuhan lele sangkuriang dengan lele dumbo dapat dilihat
pada tabel berikut:
Perbedaan karakteristik pertumbuhan lele sangkuriang vs
lele dumbo
Lele sangkuriang ini kemudian dikembangkan lebih lanjut
pada tahun 2010, kali ini dengan menyilangkan lele sangkuriang dengan lele dari
sungai Nil, Afrika. Meski diklaim memiliki pertumbuhan 10x lebih cepat tapi
lele sangkuriang II ini belum dilepas ke umum.
Fakta unik: Penamaan lele
sangkuriang diambil dari cerita rakyat Sunda dimana seorang anak ingin menikah
dengan ibunya sendiri.
4. Lele phyton
Asal-usul lele phyton awalnya adalah banyaknya petani
ikan di Pandeglang yang mengeluhkan adanya kematian massal pada benih lelenya.
Ternyata, benih lele yang digunakan tidak cocok dengan iklim desa setempat yang
dingin. Sekelompok petani pun bereksperimen untuk melakukan penyilangan antara
indukan lele betina dari Thailand dengan induk jantan lele dumbo F6. Hasilnya,
varietas lele baru yang tahan terhadap cuaca dingin sehingga SR (survival rate) lebih tinggi, mencapai
90%.
Lele phyton memiliki kepala mirip kepala ular phyton,
memiliki sungut dan ukuran tubuh lebih panjang, dan ekornya lebih bulat.
Lele phyton
Fakta unik: Lele phyton
menjadi satu-satunya jenis lele yang dikembangkan petani dan diakui kualitasnya
oleh Dinas Perikanan Budidaya Provinsi Banten.
5. Lele masamo
Lele masamo dikembangkan oleh salah satu pabrikan pakan
di Mojokerto, Jawa Timur. Disebutkan dari pengembangnya, lele ini adalah hasil
gabungan genetik 7 strain lele
yang berasal dari berbagai negara. Hasilnya, lele masamo memiliki beberapa
keunggulan seperti pertumbuhan yang cepat, lebih tahan terhadap penyakit, dan
yang paling mencolok adalah rakus dan agresif soal makan tapi memiliki
efisiensi pakan tinggi.
Ciri-ciri lele masamo antara lain kepalanya lonjong
seperti sepatu pantofel, adanya pola seperti tahi lalat di sekujur tubuhnya,
dan memiliki tonjolan di tengkuk kepala. Lele masamo sempat menjadi rebutan
dengan harga calon indukan yang 2-4 kali lebih mahal dibanding lele jenis lain.
Lele masamo
Fakta unik: Rumornya, nama
masamo adalah singkatan dari nama pabrikan yaitu MA****** SA*** Mojokerto.
6.Lele mutiara
Lele mutiara banyak diperbincangkan akhir-akhir ini
karena kualitasnya yang unggul dari jenis-jenis lele sebelumnya. Dikembangkan
oleh Balai Penelitian Pemuliaan Ikan (BPPI) Sukamandi, Subang, Jawa Barat, lele
mutiara adalah hasil seleksi dari persilangan antara lele dumbo lokal, lele
mesir, lele phyton, dan lele sangkuriang. Dilansir dari laman web BPPI Subang,
keunggulan lele mutiara ini antara lain:
Laju pertumbuhan 10-40% lebih tinggi daripada benih lele
lain.
Lama pemeliharaan singkat: lama pembesaran benih tebar
berukuran 5-7 cm atau 7-9 cm dengan padat tebar 100
ekor/m2 berkisar 40-50 hari, sedangkan pada padat tebar 200-300
ekor/m2 berkisar 60-80 hari.
Rasio konversi pakan (FCR = Feed Conversion Ratio) relatif rendah: 0,6-0,8 pada
pendederan dan 0,8-1,0 pada pembesaran.
Daya tahan terhadap penyakit relatif tinggi: sintasan (SR
= Survival Rate)
pendederan benih berkisar 60-70% pada infeksi bakteri Aeromonas hydrophila (tanpa
antibiotik).
Toleransi lingkungan relatif tinggi: suhu 15-35oC, pH
5-10, amoniak <3 mg/L, nitrit < 0,3 mg/L, salinitas 0-10%.
lele mutiara
Fakta unik: “Mutiara” adalah
singkatan dari “mutu tinggi tiada tara”, sebagai gambaran keunggulan varietas
lele mutiara.
Bagaimana menurut sahabat pembudidaya mengenai
jenis-jenis lele ini? Apakah jenis lele berpengaruh besar pada praktek
budidaya? Gabungan jenis lele unggulan dan cara budidaya yang baik seperti
menjaga kualitas air atau penerapan inovasi bioflok tentunya
akan menghasilkan keuntungan yang besar.
Sampai disini dulu semoga bermanfaat
————————————————————————————————————–
Sumber; fisheries
Post A Comment:
0 comments: