Cinta pada hakekatnya
mengajarkan kita tentang arti dari sebuah kebahagiaan. Cinta pula yang
mengajarkan kita arti dari pengorbanan serta perjuangan. Dan cinta juga yang
mengajarkan kita arti dari kebersamaan, bersama dalam suka maupun duka.Tapi
mengapa yang aku rasakan berbeda dari cinta pada umumnya.
Cinta yang aku rasakan ini
begitu terasa menyiksa dan menyakitkan. Selama ini aku sudah mencintaimu dengan
sepenuh hatiku, wahai kekasihku. Selama ini aku juga sudah berusaha sekuat
tenaga untuk membahagiakanmu. Tapi mengapa aku merasa kamu belum puas dengan
cinta dan kasih sayang yang aku berikan. Aku merasa apa yang selama ini aku
lakukan untukmu tidak berarti bagimu.
Sebenarnya apa yang kamu mau
dariku? Dan sebenarnya apa yang kamu inginkan dari hubungan kita ini?
Aku tidak tahu, apakah ini
cinta atau hanya status saja. Karena aku merasa hanya aku yang mencinta dalam
hubungan ini, sedangkan kamu tidak.
Sudah sering kali aku
membatalkan janji dengan para teman dan sahabatku, hanya untuk kamu. Sudah
sering kali juga aku bohong kepada orang tuaku, hanya untuk bisa bertemu
denganmu. Sama seperti kemarin, waktu kamu mengirim pesan padaku.
Hanya itu yang kamu ucapkan
dan langsung masuk ke rumah temanmu tanpa berusaha untuk sekedar menanyakan
kabarku. Hal ini pun tidak hanya terjadi sekali, tapi hal ini sudah terjadi
berkali-kali.
“hai, aku Bukan tukang ojek
online. Aku adalah kekasihmu.” Hanya kata itu yang ada di hatiku. Tapi hal itu
masih aku anggap wajar, karena mungkin tugas kamu banyak dan ingin segera
menyelesaikannya.
Tapi apa kamu tidak ada
keinginan untuk mengetahui kabarku?
Memang dalam cinta butuh
pengorbanan, dan itu sudah aku lakukan untukmu.
Aku memang tidak mengharapkan
balasan yang sama untuku, tapi apa kamu tidak bisa menghargai pengorbanan yang
sudah aku lakukan untukmu.
Aku ini kekasihmu, yang sangat
mencintaimu.
Dan aku yakin kamu pasti sudah
tahu hal itu. Dan ada sebuah kejadian yang akhirnya menyadarkanku, bahwa hanya
aku sendiri yang mencintai dalam hubangan ini. ya, waktu itu aku jatuh sakit
untuk beberapa hari. Aku pun sudah memberitahumu tentang kondisiku. Jangankan
datang kerumah, lewat pesan atau telfon pun tidak ada usaha darimu untuk
memberiku semangat atau mengkhawatirkan keadaanku.
Apa memang aku tidak berarti
apa-apa bagimu?
Apa memang tidak pernah ada
cinta di hatimu untuku?
Jika memang tidak ada cinta di
hatimu, mengapa selama ini kamu mau menjadi kekasihku?
Kejadian itulah yang
menyadarkanku, betapa bodohnya diriku selama ini. selama ini aku sudah
mencintai sepenuh hati, tapi aku tidak bisa mengerti bahwa aku tidak di cintai.
Mungkin aku sudah di buta kan oleh cinta, cinta yang begitu dalam
kepadamu.
Mengapa selama ini kamu tidak
jujur padaku dan pada dirimu sendiri, bahwa kamu tidak pernah mencintai diriku
ini?
Kejujuran dan keterbukaan yang
seharusnya menjadi hal paling utama dalam menjalin sebuah hubungan, tidak
pernah aku rasakan selama ini. Selama ini aku memang menjadi kekasihmu, tapi
aku tidak merasakan cinta dan kasih sayang darimu. Jika memang selama ini kamu
ingin menguji cinta dan kesabaranku, selamat kamu telah berhasil
Jika ia sebuah cinta Ia tidak menyiksa Namun senantiasa menguji
Aku sadar yang aku rasakan
selama ini bukanlah cinta, melainkan hanya status saja. Aku tidak akan pernah
memaksakan cinta, cinta yang hanya membuat hatiku terluka. Jika nyatanya cinta
ini menyiksa, aku ikhlas melepasnya.Jika nyatanya tidak ada cinta di hatimu
untuku, lebih baik aku menjauh darimu.
Maaf, sebelum luka di hati ini
semakin parah sebaiknya kita akhiri saja cerita cinta kita.
Semoga kelak kamu bahagia
bersama pria yang kamu cinta. Aku yakin kita masih bisa bahagia, meski kita
tidak bersama.
Post A Comment:
0 comments: