Untuk memulai suatu
perubahan terhadap kondisi yang dialami oleh Nelayan atau sebagai pelaku utama
dan pelaku usaha bidang kelautan dan perikanan, maka dapat ditempuh tahapan kegiatan
sebagai berikut :
1.
Membina hubungan yang baik dengan sasaran
Hubungan yang baik
antara penyuluh lapangan dengan kelompok-kelompok pelaku utama dan pelaku usaha secara individual harus dilakukan sejak
awal, sehingga akan dapat ditumbuhkan rasa saling percaya yang pada gilirannya
akan mampu untuk mengembangkan kerjasama yang baik antara mereka.
2.
Mencari dukungan dari pemimpin setempat
Dukungan pemimpin setempat
ini sangat diperlukan oleh penyuluh perikanan lapangan, karena pada umumnya para pemimpin setempat ini
menjadi panutan dari masyarakat di sekitamya termasuk petani pembudaya ikan atau
nelayan dan juga poklasar dan pok lainnya
3.
Menginventarisir masalah yang dihadapi oleh petani
Untuk mengetahui sesuatu
masalah yang dihadapi oleh kelompok perikanan tidaklah semudah yang diperkirakan orang,
karena masalah yang sebenamya dihadapi, terselubung dalam berbagai bentuk.
Dalam melakukan analisis terhadap masalah yang dihadapi harus dilaksanakan
dengan hati-hati dan mendalam karena dengan telah dikenalnya masalah dengan
baik berarti masalah telah dapat diselesaikan.
4.
Mengkoordinasikan hasil inventarisasi masalah
Masalah-masalah yang
ditemui di lapangan selanjumya dikoordinasikan melalui pertemuan-pertemuan
antar kelompok nelayan atau pokdakan. Dengan cara demikian, maka penyuluh perikanan lapangan akan memperoleh kemudahan dalam
menetapkan prioritas pemecahan masalah yang dihadapi oleh kelompok, maupun dalam memecahkan masalah yang
bersifat khusus. Melalui cara ini penyuluh perikanan dan kelompok belajar bersama dalam mengenal dan mencari
pemecahan masalah yang dihadapi, sekaligus untuk mencocoklan adanya perbedaan
dan untuk mencari kesepakatan pandangan di antara mereka guna menyusun rencana
tindakan yang diperlukan untuk memecahkan masalah yang dihadapi tersebut.
5.
Membangun dari budaya setempat
Perbaikan-perbaikan
terhadap kondisi yang dialami kelompok akan lebih mudah jika diawali dari budaya setempat yang masih berlaku
dengan melakukan penyesuaian-penyesuaian seperlunya, sehingga perubahan yang
ingin dilakukan tidak terjadi secara tiba-tiba.
Dalam
usaha untuk meyakinkan petani, maka berbagai fasilitas dan berbagai teknik
ketrampilan khusus harus diberikan dan diajarkan kepada petani baik melalui
demonstrasi hasil maupun demonstrasi metode (cara).
Untuk dapat menerima
sesuatu inovasi atau teknologi baru seseorang memerlukan proses yang disebut
proses adopsi atau proses penerimaan inovasi melalui tahapan sebagai berikut :
1)
Tahap mengetahui inovasi
2)
Tahap memperhatikan
3)
Tahap melakukan penilaian
4)
Tahap mencoba
5)
Tahap menerapkan atau menolak inovasi
Dalam proses penerimaan
inovasi oleh seseorang terdapat perbedaan kemampuan untuk menyerap inovasi
tersebut, tergantung indera mana yang berperan dalam menyerap inovasi tersebut
antara lain :
a.
Indera mata, atau dengan melihat 83 %
b.
Indera pendengaran atau dengan mendengar 11 %
c.
Indera penciuman atau dengan mencium 3,5 %
d.
Indera perasa atau dengan meraba 1,5 % dan
e.
Indera pengecap atau denga mengecap 1 %
cUkup saja dulu semoga bermanfaat
salam luhkan Nusantara
NYANYI DULU AH
Post A Comment:
0 comments: