DIKAWAL PENYULUH PROGRAM PRIORITAS KKP SUDAH MEMBUAHKAN HASILBantuan 100 juta ekor benih
ikan kepada masyarakat pembudidaya merupakan salah satu dari 12 program
prioritas Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya (DJPB) Kementerian
Kelautan dan Perikanan (KKP) tahun 2017. Bantuan benih yang dikawal oleh
penyuluh perikanan tersebut bertujuan untuk meningkatkan produksi
perikanan dan kesejahteraan masyarakat pembudidaya.
Dari program KKP tersebut kabupaten Pinrang mendapatkan sebanyak
2.450.000 ekor benur udang windu diterima oleh 10 kelompok pembudidaya ikan
(Pokdakan) di kecamatan Lanrisang pada 22 Juli 2017. Kesepuluh kelompok
tersebut adalah Pokdakan Masarrocinnae, Pottotau, Mamminasae, Masagenae,
Lawarang, Sumpang Saddang, Lasorobonang II, Tadangpalie, Sipulung dan Pokdakan
Salopokko.
Setelah dipelihara kurang lebih 55-60 hari benur udang windu bantuan KKP ini
sudah memasuki masa panen. Cepatnya laju pertumbuhan udang windu karena
ditopang oleh pakan alami Phronima sp. “Sebelum tebar benur petakan tambak
sudah diperisapkan dengan matang termasuk menumbuhkan pakan alami phronima sp,”
ungkap Zainuddin ketua Pokdakan Salopokko desa Waetuoe kecamatan Lanrisang.
Dijelaskan Zainuddin, bantuan pemerintah itu cukup membantu pembudidaya
terutama di masa krisis benur. Karena pada bulan Juni sampai Agustus banyak
pembenihan udang melakukan pengeringan bak untuk persiapan produksi pada bulan
Oktober.
Sementera itu ketua Pokdakan Pottotau kelurahan Lanrisang, Syarifuddin Zain
menilai bantuan benur dari KKP merupakan stimulan dan sebagai motivasi kepada
pembudidaya untuk terus semangat meningkatkan produksi udang windu. Apalagi
saat ini harga pasar udang windu semakin menggiurkan dari mulai size kecil
hingga size besar. “Masa budidaya udang windu cukup 45-55 hari sudah bisa capai
size 99-150 ekor perkilogram sudah bisa diterima pasar Jepang,” kata
Syarifuddin. Panen udang windu yang dilakukan petambak secara selektif
menggunakan waring perangkap (bagang-bagang). Udang yang masih size dibawah
standar dilepas kembali. Perangkap udang dipasang pada sore hari ketika terjadi
siklus pasang surut air laut. Keesokan hari udang yang masuk ke dalam perangkap
diambil menggunakan tangan kosong atau pakai serok.
Kesuksesan petambak penerima program dari KKP tidak lepas dari pengawalan yang
dilakukan oleh penyuluh perikanan setempat. Penyuluh perikanan melakukan
pendampingan mulai dari penyusunan proposal permohonan hingga pendistribusian
bantuan benur. Secara teknis penyuluh mendampingi pembudidaya melakukan
pengecekan kualitas tanah dan air tambak seperti pH tanah ketika tambak masih
kering, salinitas dan pH air. Demikian juga pengontrolan populasi pakan alami
phronima. (Abdul Salam Atjo)
Ketfoto: Penyuluh perikanan desa Waetuoe kecamatan Lanrisang melakukan
pendistribusian bantuan benur udang windu bantuan KKP beberapa waktu lalu
BPRSDMKP
Post A Comment:
0 comments: